Pengertian Dan Teknik Dasar Olahraga L:ompat Galah
Lompat tinggi galah adalah salah satunya cabang olahraga atletik nomor
lompat yang seringkali diperlombakan baik diajang lokal, nasional, sampai
internasional.Lompat tinggi galah ialah salah satunya tipe lompatan yang
dilaksanakan dengan pertolongan galah untuk capai arah lompatan yang
setingginya.
Panduan Memilih Agen Taruhan Bola Online
Teknik Lompat Galah
Ada banyak tehnik yang perlu dilaksanakan seorang pelompat dalam lompat
tinggi galah ini. Silahkan kita lihat bersama keterangan berikut;
1. Awalan, yang dilaksanakan pertama ambil ancang-ancang untuk lari
tempat badan harus dikendalikan untuk lakukan pergerakan menanamkan galah serta
menumpu dengan pas.
Tehnik Awalan; Awalan jaraknya harus panjang, agar bisa capai kecepatan
maximum saat menumpu. Waktu lari upayakan persisten serta sempurna yang
mempunyai tujuan olahragawan bisa mengatur tempat badannya proses dari
menanamkan galah serta mencapai titik tumpu dengan pas. Galah harus digenggam
yang kuat, serta yang penting diingat langkah menggenggam jarak yang lumayan
lebar, untuk mendapatkan sandaran yang baik.
2. Pergerakan menanamkan Galah
Teknik menancap galah yang pertama ialah dalam proses menanamkan galah
sebaiknya langsung mengarah depan serta atas, jangan menggeserkan galah di
tanah. Sedikit kalaulah sangat terpaksa agar ke-2 tangan terpisah pada jarak
yang lumayan lebar.
Tusukkan galah sesudah jarak 3 cara sebelum menumpu dengan memakai
ujung galah.
3. Galah menancap sejajar garis lurus hingga ujungnya terdapat di bawah
kepala olahragawan di saat start untuk sandaran.
Kecepatan penting saat melentingkan galah, Setelah itu tempat tubuh
sebaiknya langsung ke arah sisi belakang dari parit pendaratan. Kaki yang akan
dipakai menumpu sebaiknya ditempatkan pas di bawah garis tegak lurus yang
ditarik dari mulai tangan yang teratas.
Sebelum melentingkan galah pergerakan yang perlu dilaksanakan ialah;
pergerakan push-pull yakni pergerakan mendesak (pushing) galah dengan tangan
yang terdapat semakin rendah, sesaat tangan yang atas menarik ujung galah ke
bawah. Pergerakan pull-swing ialah pergerakan menarik dengan tangan yang di
atas, sesaat badan berayun ke depan, di belakang tangan bawah yang menekuk.
Ke-2 pergerakan ini harus dilaksanakan secara benar, sehngga pusat style berat
badan masih ada di belakang
4. Berayun serta menggelantung
Pergerakan ini mempunyai tujuan untuk meningkatkan kelentingan serta
untuk simpan semakin banyak tenaga prospek di galah. Dengan tempat badan
pelompat yang betul akan didapatkan tempat yang sangat bagus untuk mengusung
badan ke atas, waktu tenaga yang disimpan waktu menggantung dikeluarkan lagi
selekasnya untuk melalui garis.
5. Tarikan serta Putaran (pull & turn)
Pergerakan pulling (menarik) diawali saat pusat dari style berat badan
sang pelompat ada dekat galah. Awalilah energi dilepaskan yakni dengan
pergerakan meluruskan kembali lagi. Pergerakan ini ikuti babak pasif relatif
sesudah badan menggelantung, saat sang pelompat menanti terlepasnya badan.
Tarikan lurus searah sumbu galah. Putaran badan didapat dengan pergerakan
tangan atas yang mulai menarik mengarah pinggul serta bukan mengarah dada. Ke-2
kaki masih diangkat tegak lurus, pada saat dilaksanakan pergerakan menarik serta
berputar-putar.
6. Push –off serta melewati garis
Pergerakan push-off (melentingkan diri) diawali selekasnya sesudah
tarikan tangan yang di atas, capai tempat dekat pada pinggul. Pergerakan ini
sebenarnya kelanjutan dari pergerakan menarik barusan. Pada permulaan dari
pergerakan melenting ini, galah harus membuat sebesa 85 - 90ยบ. Sebelum pelompat
melepas tanganya, lakukan putaran melingkar garis dengan jatuhkan ke-2 kaki
sedikit, serta denga proses dari daya dorong badan pada galah. Bila daya dorong
ke atas melebihi taikan ke bawa serta oleh ke-2 kaki, pusat style berat sang
pelompat tetap akan membumbung tinggi sesudah galah dilepaskan.
Pergerakan ini adalah pergerakan paling akhir yakni melalui garis garis. Jadi kesuksesan pergerakan ini bergantung dari latihan serta latihan serta tehnik beberapa gerakan awal yang betul hingga bisa memunculkan pergerakan akhir yang prima.